Dynamic Policy Dalam Meningkatkan Blue Economy Di Desa Tertinggal
DOI:
https://doi.org/10.46730/japs.v5i3.184Abstrak
Konsep ekonomi biru semakin penting dalam menghadapi tantangan di kawasan pesisir, terutama di daerah tertinggal seperti Kecamatan Rupat Utara, Provinsi Riau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kebijakan dinamis dalam memaksimalkan potensi ekonomi biru serta mengidentifikasi faktor penghambat yang dialami. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan yang responsif dan fleksibel diperlukan untuk mengatasi berbagai keterbatasan yang ada, selain itu keterlibatan masyarakat lokal dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya laut sangat krusial untuk keberhasilan ekonomi biru. Meskipun terdapat potensi yang besar dalam sektor perikanan dan pariwisata, tantangan dalam infrastruktur dan teknologi masih menjadi hambatan utama dalam hal ini.
Referensi
Anwar, T., & Rahmawati, S. (2021). Keterampilan masyarakat pesisir dalam implementasi kebijakan ekonomi biru di Indonesia. Jurnal Kebijakan Pesisir dan Laut, 18(2), 101-117.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkalis. (2023). Laporan Tahunan Pembangunan Wilayah Pesisir: Optimalisasi Ekonomi Biru di Rupat Utara. Bappeda Kabupaten Bengkalis.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis. (2023). Kabupaten Bengkalis dalam Angka 2023. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis.
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau. (2022). Laporan tahunan pengembangan perikanan dan kelautan.
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau. (2023). Survei Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Biru di Wilayah Pesisir Riau. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau.
Hasbullah, H. (2022). Pengaruh keterampilan masyarakat dalam pengembangan produk laut bernilai tambah di kawasan pesisir. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Kelautan, 14(1), 55-72.
Hidayat, M. (2019). Partisipasi masyarakat dalam pengembangan wisata bahari berbasis ekologi di kawasan pesisir Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Pesisir, 12(3), 124-138.
Kusuma, D., Rahmawati, E., & Hadi, S. (2022). Tantangan dalam implementasi ekonomi biru di kawasan pesisir: Studi kasus Rupat Utara. Jurnal Kebijakan Kelautan dan Pesisir, 20(1), 45-59.
Miles Matthew, B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook. Sage Publications.
Moleong, L. J. (2013). Metodelogi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya
Nurdin, S., & Idris, R. (2020). Pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan melalui partisipasi masyarakat lokal di wilayah pesisir. Jurnal Pengelolaan Sumber Daya Alam Pesisir, 15(2), 89-102.
Pramono, A., Wijaya, M., & Santoso, T. (2021). Peran fasilitas dan dukungan teknis dalam pengembangan ekonomi biru di desa pesisir. Jurnal Kebijakan Kelautan dan Perikanan, 17(4), 98-115.
Pratama, M., & Setiawan, I. (2021). Peran kebijakan lokal dalam mendukung pengembangan ekonomi biru di daerah pesisir. Jurnal Dinamika Kebijakan Kelautan, 19(3), 79-94.
Rachman, A., Salim, M., & Fitriani, R. (2021). Penerapan alat tangkap ramah lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan. Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan, 16(2), 85-99.
Ramdhan, S., Mulyadi, T., & Putri, E. (2019). Tantangan teknologi dalam pengembangan ekonomi biru di wilayah pesisir. Jurnal Teknologi dan Manajemen Pesisir, 16(4), 89-102.
Rukajat, A. (2018). Pendekatan penelitian kualitatif (Qualitative research approach). Deepublish
Sari, L., Budi, N., & Akbar, M. (2020). Infrastruktur pendukung ekonomi biru di desa pesisir: Sebuah analisis kebutuhan. Jurnal Infrastruktur dan Pembangunan Daerah, 12(3), 112-128.
Sudrajat, M., & Lestari, F. (2020). Potensi ekowisata dalam meningkatkan pendapatan masyarakat lokal di kawasan pesisir. Jurnal Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 10(3), 112-123.
Sulaiman, R., Hasan, M., & Putra, I. (2022). Dukungan teknologi dan pelatihan bagi masyarakat pesisir dalam implementasi kebijakan ekonomi biru. Jurnal Pembangunan Maritim Indonesia, 14(1), 45-60.